Tuesday, February 11, 2014

Ribuan warga yang bermukim di sekitar sungai Jembatan Kuning, Tanjung Laut, Bontang Selatan, heboh. Pasalnya, aliran air sungai yang mengalir dari Kelurahan Berbas Tengah menuju Tanjung Laut, tiba-tiba berupa warna merah darah. Belum diketahui pasti penyebab perubahan warna air sungai tersebut. Namun, sebagian warga meyakini hal itu disebabkan oleh pembuangan limbah, berupa cat atau zat pewarna.

Penampakan Sungai Merah Bontang
Spoiler :
Heboh, Sungai Tanjung Laut-Bontang Mendadak Berwarna Merah Darah




Kepolisian Kota Bontang menguak misteri air sungai yang mendadak berwarna merah di Bontang. Fenomena itu ternyata akibat limbah dari perusahaan cat di Bontang.

Dalam kasus ini, Kepolisian Kota Bontang mengamankan seseorang berinisial ST, diduga sebagai oknum yang kali pertama membuat gempar warga Kota Bontang. Menurut Wakapolres Bontang, Kompol Erlan, pelaku ST diduga mencemarkan air sungai dengan limbah cat. Kini, pelaku sudah diamankan dan sedang diperiksa oleh kepolisian.

“Pelaku sudah diamankan, tapi masih proses lanjutan dan pemeriksaan, apakah limbah beracun atau tidak? Pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup,” jelasnya.

Sementara itu, warga yang berdiam di lokasi sekitar menyebut bahwa air jadi merah itu adalah akibat orang tak bertanggung jawab. Biasanya ada yang membuang sisa cat ke sungai dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga air menjadi tercemar. Lagipula, di sekitar sungai itu ada pabrik distributor cat.

“Di sini ada pabrik distributor cat, biasanya sering membuang cat, namun tidak sebesar ini, sehingga tidak mengubah warna air. Bisa jadi akibat pencucian drum-drum dari Amerika yang dibeli pabrik distributor cat tersebut,” kata Sundarwan, salah seorang warga Tanjung Laut, Bontang.

Namun, kata Sundarwan, jika air sungai berubah warna karena limbah pencucian drum, tidak mungkin bisa sampai sepanjang sungai di tanjung laut Bontang Selatan. “Seharusnya tidak merata, tapi ini merata. Nah, ini yang membingungkan. Entah betul fenomena alam atau limbah yang dibuang dalam jumlah cukup besar,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bontang, Agus Amir mengatakan, sampai saat ini BLH belum bisa memberikan informasi apa-apa mengenai perubahan air sungai tersebut. Namun pihaknya akan menelusuri asal perubahan air tersebut.

“Kami masih di lokasi dan tim kami masih melakukan pengecekan. Kami belum bisa memberikan kesimpulan apakah ini fenomena alam ataukan pencemaran air limbah. Harus diselidiki dulu,” kata Amir (11/2/2014).

Dijelaskan Amir, untuk menguak misteri air merah itu, memerlukan proses yang panjang. Selanjutnya, Amir masih belum bisa memutuskan apakah akan diperiksakan dalam laboraturium atau tidak.

“Kami masih di lokasi kami masih lakukan identifikasi dan menyelusuri petanya dulu, baru bisa diambil kesimpulan. Yang jelas, kami akan terus menyelidiki darimana air merah itu bermula,” jelasnya.
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!