Dunia maya kembali dihebohkan dengan tersebarnya video yang diduga Ustadz Hariri tengah memarahi seorang pria di hadapan ratusan jamaahnya. Saat dikonfirmasi, bintang sinetron Islam KTP itu membenarkan, ustadz di video tersebut adalah dirinya.
Namun, Ustadz Hariri membantah, memarahi pria yang berdiri di bawahnya. Menurutnya, video yang tersebar di dunia maya tidak ditunjukkan seutuhnya. Sehingga, menimbulkan tanggapan negatif.
"Kronologinya pas mau acara Ustaz Hariri minta sound system-nya dibagusin. Operatornya marah-marah, jadi ya ustaz nggak terima," kata manajer Ustaz Hariri."Dari situ sudah ketahuan siapa yang salah," kata Odet membela Ustaz Hariri. Odet mengaku kejadian tersebut terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Bandung.
Dalam video di Youtube yang berdurasi 3 menit satu detik tersebut, juga tampak Ustaz Hariri dari atas panggung menginjak kepala operator sound system dengan menggunakan lututnya. Odet mengaku Ustaz Hariri kesal lantaran operator sound system minta maaf tapi sambil marah-marah.
"Disuruh minta maaf. Minta maaf sambil marah-lagi lagi, kesalahan siapa lagi itu. kita sewa sound kan wajar ingin yang kualitasnya baik," imbuhnya.
Dia menambahkan, insiden yang terjadi di atas panggung dan disaksikan oleh para jamaah, termasuk anak-anak itu kini telah selesai.
"Sudah selesai, kan sudah langsung minta maaf," tutupnya.
Foto Uztad Hariri ketika menginjak kepala seorang pria |
Lebih lanjut, pria yang pernah disebut melecehkan Cinta Penelope itu menceritakan, kejadian tersebut sekira sebulan lalu. Saat itu, dia tengah menghadiri ceramah di daerah Nagrak, Kabupaten Bandung, di mana dia hanya meminta seorang operator sound system mengeraskan suara dari pengeras suaranya. Namun, permintaannya itu justru ditanggapi berbeda oleh pria tersebut. Bahkan, menurut Ustad Hariri, pria itu cenderung menantangnya dengan berteriak di hadapan para jamaah.
"Waktu itu saya hanya minta audionya diangkat, saya malah diteriakin. Reaksi orang-orang jadi heran, saya juga heran. Dia orang kampung setempat, dia cenderung menantang. Ketika saya tanya, dia malah nantang, saya bilang daripada teriak-teriak mending minta maaf," tandasnya.
Sekadar diketahui, dalam video yang tersebar, Ustadz Hariri memarahi seorang pria dengan menggunakan bahasa Sunda. Saat itu, Ustadz Hariri duduk di kursi mengenakan baju serbaputih, dan kepala diikat sorban, dan berkacamata.
Ustadz Hariri pun meminta pria yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam mencium kakinya. Namun, pria tersebut menolak permintaan sang ustadz. Sontak, Ustadz Hariri kembali memarahai pria tersebut. Sampai-sampai, seorang pria yang mengenakan gamis oranye, yang juga sepertinya seorang ustadz, mengelus-ngelus tangan Ustadz Hariri, dan memintanya bersabar.
Setelah itu, Ustadz Hariri tampak melemahkan suaranya. Dia pun sempat mendoakan pria tersebut, yang langsung diamini para jamaah lainnya. Ustadz Hariri kemudian mengajak pria tersebut bersalaman, sambil mengucapkan sesuatu dengan bahasa Sunda. Namun, entah apa yang membuat Ustadz berambut panjang itu kembali marah.
Ustadz Hariri begitu emosional, sampai-sampai kepala pria tersebut ditekan dengan kaki Ustadz Hariri. Itu membuat jamaah terkejut. Sampai-sampai seorang ustadz yang mengenakan gamis oranye, dan seorang pria lainnya melerai tindakannya. Ustad Hariri kemudian dipapah untuk kembali ke tempat duduknya sambil mengucapkan Istighfar.
Video Uztad Hariri Ketika Menginjak :
Reaksi MUI Terkait Video Ustaz Hariri yang menginjak Leher Jamaah
Video Ustaz Hariri yang diunggah ke youtube menuai banyak komentar. Karena dalam video tersebut muballigh berambut panjang itu tampak menginjak salah seorang jamaahnya dengan lutut.
Ia juga menyuruh jamaah untuk mencium kakinya sembari memakinya dengan Bahasa Sunda. Hal ini menuai kritikan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan. Menurutnya, tindakan kekerasan dalam berdakwah bukan cara yang diajarkan Rasulullah SAW.
"Kalau itu benar adanya, tentu itu menyalahi metode dakwah yang diajarkan Alquran. Di dalam Alquran berdakawah harus dengan kata-kata yang lembut dan dengan cara mau'izhatil hasanah," tuturnya kepada Republika, Rabu (12/2) malam.
Amidhan mengatakan, jika cara yang dinilai kasar tersebut yang dipakai Ustadz Hariri, tentu akan menjadikan orang lari dari Islam. Sedangkan tujuan dari dakwah itu sendiri adalah mengajak umat kepada Islam.
"Yang begitu itu, tentu akan menjadi dakwah yang kontra produktif. Jangankan orang akan mematuhi dan melaksanakan ajarannya, kalau begitu orang bisa menjauhi," papar Amidhan.
Menurut Amidhan, dalam Islam diajarkan cara berinteraksi dengan dua dimensi. Yaitu, hubungan vertikal kepada Allah dan hubungan horizontal sesama manusia.
Keduanya harus diperhatikan seorang Muslim. Di samping membina hubungan baik dengan Allah, seyogyanya pula ia menjalin hubungan yang baik di tengah masyarakat.
0 comments:
Post a Comment