Gunung Kelud - Warga disekitar Kaweron, Kecamatan talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berhamburan keluar rumah dihebohkan kabar Gunung Kelud meletus setelah beberapa jam sebelumnya dinaikan statusnya dari Siaga (Level III), menjadi Awas (Level IV), Kamis (13/2) malam. Kabar Gunung Kelud meletus tersebar melalui pesan singkat (sms), selain bau belereng sudah menyabar dan sedikit terlihat kepulan gumpalan awan hitam diatas gunung itu dari daerah dengan radius berkisar 15-20 kilometer itu dari puncak gunung tersebut. Tiang listrik juga dipukul bertalu-talu sebagai tanda bahaya.
Hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud telah menerpa hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berjarak lebih dari 200km dari gunung Kelud.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, menyebutkan hujan abu menyebar di beberapa wilayah, seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, hingga Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, serta Temanggung.
Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kediri-Blitar, Jawa Timur, telah meletus sekitar pada pukul 22.50 WIB, Kamis (13/02) malam, demikian Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, dalam keterangan resminya.Sejumlah laporan menyebutkan, masyarakat di sejumlah kota di Jatim, Jateng hingga pulau Madura, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut.
"Abu vulkanik gunung Kelud sampai ke kota Kamal, Madura," kata Muhammad Taufik, dalam komentarnya.
Sementara, seorang warga di Surabaya, Merynda, mengatakan menyaksikan hujan abu di kotanya pada Jumat pagi. "Hujan abu lumayan tebal," tulisnya di laman situs Facebook Indonesia.
Evakuasi warga
BNPB menyatakan, proses evakuasi terhadap warga yang terdampak letusan gunung Kelud, yaitu mereka yang tinggal di radius 10 km.
Mereka yang diungsikan adalah warga dari 35 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang.
"Jumlah penduduk terpapar sekitar 201.228 jiwa atau sekitar 58.341 jiwa kepala keluarga," ungkap data BNPB.
Menurut BNPB, masyarakat yang tinggal di radius 15 km banyak yang kerja bakti membersihkan pasir dan abu di jalan, meskipun hujan abu masih berlangsung.
"Pembersihan dilakukan secara swadaya agar tidak ada kecelakaan lalu lintas karena tebal abu pasir sekitar 3-5 cm," kata BNPB dalam situs resminya.
Sementara, menurut BNPB pada Jumat (14/02) pagi, dampak langsung letusan gunung Kelud ini menimpa tiga desa di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Yang terdampak tiga desa di Kecamatan Kepung, yakni Desa Kebonrejo, Desa Besowo, serta Desa Kampung baru," demikian keterangan resmi BNPB.
Menurut BNPB, kebutuhan mendesak bagi warga yang tinggal di sekitar desa tersebut adalah masker, mck, air bersih, air minum dan makanan.
Hujan Abu Kelud Juga Sampai di Purwokerto (http://news.detik.com/)
Purwokerto - Hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud tadi malam mengagetkan warga Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah pagi ini. Meskipun abu vulkanik yang turun di Purwokerto tidak tebal, namun sebagian masyarakat sempat mengaku kaget saat keluar rumah.
"Iya tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB saya keluar rumah langit mendung dan gelap, tidak tahunya hujan abu yang turun, itu genteng-genteng jadi berwarna putih" kata Ricki, warga perumahan Griya Satria Mandalatama, Jumat (14/2/2014).
Bukan hanya warga Purwokerto yang melaporkan adanya hujan abu, namun warga Kroya, Cilacap juga sempat melaporkan jika terdapat hujan abu di wilayahnya tersebut.
"Di sini gelap dan mendung, ternyata ada titik-titik abu turun tapi tidak terlalu banyak," ujar Asih warga Kroya.
Dari pantauan detikcom, hujan abu yang turun di wilayah Purwokerto tidak terlalu banyak, hanya titik-titik abu yang turun diantara atap genteng dan dedaunan membuat genteng dan daun menjadi putih. Meskipun tidak banyak dan tidak terlalu terlihat, namun abu yang turun diakui warga sempat menyesakkan pernafasan. Sementara cuaca sempat tampak gelap dan mendung.
0 comments:
Post a Comment